Setting Boundaries around Conflict and Arguments

One of the major killers in our relationship used to be Conflicts and Arguments. We had no idea how to discuss things respectfully in a calm and peaceful manner. It was always 0–100 in 2 seconds flat…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Kolaborasi. Emang bikin kamu rugi?

Pernahkah kamu mendapati sebuah tanya, apa ruginya berkolaborasi? Bukankah aku dan kamu, adalah hasil kolaborasi enak, antara ayah dan ibu masing-masing?

Izinkan aku bercerita tentang proyek kolaborasi sebuah karya diwujudkan kedalam bentuk kaos bertemakan “Darurat Motivasi dan Usaha Untuk Membuat Kita Tersadar”, ini kali kedua rasa yang sama *eh kok nyanyi lagu raisa*

Bermula dari kami ingin menggapai tujuan besar untuk menjadi sebuah narahubung bagi para visual artist, influencer, dan tidak menutup kemungkinan terbuka untuk siapapun para konten kerator yang ingin membuat sebuah karya dengan balutan cerita pada karyanya.

Berkolaborasi dengan Lik.baga sangat memungkinkan, salah satu keuntungannya adalah kami membantu untuk membuat cerita kuat dari karya yang tengah kamu publikasikan. harapan kami karya yang tercipta nanti tak sekear mempunya pesan yang sangat dasar, seperti terkesan “ayo dibeli karyaku” saja.

Jika inginmu seperti itu, ya tak masalah juga. Namun, Apa bedanya dengan produk yang dilontarkan oleh para sales mall “boleh kaka dilihat-lihat dulu”. Kalaupun iya, apa yakin karyamu hanya memiliki informasinya itu saja?

Bermula dari keresahan tentang hal-hal tentang banyaknya para konten kreator yang menelurkan karya namun tidak ada bedanya dengan sales mall. Dibuatlah Lik.Baga ini semoga sebagai jembatan untuk mendistribusi karyamu jauh lebih bercerita sebelumnya.

Sadaro! X Radita Budiarto

Yang aku yakini terhadap sebuah karya adalah karya akan jauh lebih mudah dibeli oleh konsumen jika karya tersebut cara berkomuniasinya mudah dicerna oleh konsumen. Dengan menceritakan produk salah satunya, proses informasi mudah dicerna ini bisa cepat. Bagaimana mau akrab, jika gaya berceritanya jauh dari kebiasaan konsumen kini mendapatkan informasi?

Dari pelbagai kasus informasi akan karya yang kamu ciptakan hanya sebatas tentang jenis kaos yang kamu ciptakan? atau pilihan kertas yang kamu ciptakan? lama hari pembuatan karya kamu? lalu apa bedanya dengan spesifikasi bahan? mungkin spesifikasi bahan membuat sebagian orang percaya akan karya kamu, bagi dia yang sangat banyak pengetahuan akan spesifikasi tersebut. Sayangnya, untuk berkomunikasi dengan target market yang lebih besar dibutuhkan gaya komunikasi yang ngga sekedar spesifikasi.

Kini, banyak dari perusahaan menggunakan teknik s3 marketing *istilah ini diambil dari istilah-istilah yang dibuat oleh anak twitter* dengan maksud marketing kreatif yang mampu mengambil sisi emosional, bahkan terkadang marketing seperti ini terihat viral dengan sendrinya.

Karyamu, yang tercipta akan menjadi sejarah. Bukankah sejarah hari ini adalah karya-karya yang terdokumentasikan dan juga terdistribusi ceritanya dengan baik?

Bagi sebagian besar kita penduduk Indonesia, akrab tentang cerita Candi Sewu. 1000 Candi yang harus dibuat dalam semalam saja atas permintaan Rara Jonggrang kepada Pangeran Bandung Bondowoso. Sebuah cerita yang dikisahkan turun temurun, bahkan kita dengan sukarela menceritakan lagi dan lagi? kalau bukan karena nilai yang dikandungnya lalu apa yang membuat kita rela menceritakannya?

Cerita candi sewu tersebut awalnya bahkan tak perlu diiklankan menggunakan facebook ads, instagram ads, bahkan google adwords kan? jaman dulu mana ada layanan itu semua, yakan?. menurutku, keunggulan dari sebuah karya yang mempunyai cerita kuat hingga mampu mengambil aspek emosi dengan sukarela akan didistribusi atau kata lainnya word of mouth, getuk tular, dari mulut ke mulut tapi bukan adegan ciuman loh ya!

Kembali ke Kamu, sedang mencipta karya namun rasa-rasanya tak cukup waktu untuk ingin mencipta pula cerita untuk memperkuat karya tersebut? bagaimana dengan

Sembari kamu fokus mencipta karya terbaikmu, ada aspek-aspek lain yang tak dapat kamu gapai seperti mencipta cerita yang kuat atau manajemen penerima pesanan?

Jika cita-cita karyamu sebesar Avengers Endgame, mungkin harus banyak manusia yang terlibat, banyak kolaborasi tercipta. Coba bayangin, jika satu orang bisa menyelesaikan 1 pekerjaan dalam satu jam, bagaimana jika pekerjaan tersebut dikerjakan oleh 2 orang atau lebih? bisa jadi akan lebih cepat kitapun juga akrab dengan istilah ringan sama dijinjing, berat sama di pikul bukan?

Ini salah satu keunggulan kolaborasi. Jika kolaborasi dalam berkarya, mampu mempercepat dan menguatkan nilai dari karya tersebut. Terus aku tanya ulang nih ya, masih ngerasa rugi banget untuk berkolaboras?

Aku bersyukur sudah 2 karya yang telah tercipta bersamaan dengan ditulisnya cerita ini yang terdistribusi dari Lik.Baga. Menambah pengalamanku dalam menelurkan karya, tulisan ini aku buat untuk membuka ruang berkolaborasi dengan kamu. Kamu para kreator yang membutuhkan jasa untuk membuat cerita dalam karya yang kamu buat. Entah apapun itu jalur distribusi onlinenya, sosial media maupun website pribadi?

Sembari masih dalam benang merah “Ingin memberi nilai lebih pada karya kamu, melalui cerita” jika jawabannya iya, yuk kita berkolaborasi.

Kita bisa mulai dengan ya berbicara hangat melalui link-link berikut:

— — — — — — — — — — — — — —

Jika ingin berteman denganku via sosial media berikut linknya:

Add a comment

Related posts:

The Cell

Iron fingers cage me in. Stained walls, starchy food, dirty sheets — I hate them all, but they’re familiar. Memories guard my cell. Every so often, they break in, shine a light at my face. Panic…

The Famous Men

Friends and acquaintances tell you horrible stories about famous men. You watch other men and women praise the famous men for years and years. The famous men get richer and more powerful. You wonder…